Ringkasan dan Ulasan Buku Analisis Data Penelitian Kualitatif (Prof. Burhan Bungin)
Mart 23, 2018
Hengki Wijaya

Metrics

  • Eye Icon 3076 views
  • Download Icon 4348 downloads
Metrics Icon 3076 views  //  4348 downloads
Ringkasan dan Ulasan Buku Analisis Data Penelitian Kualitatif (Prof. Burhan Bungin) Image
Abstract

Metode kualitatif semakin hari semakin besar dan menjadi dominan dalam studi-studi ilmu sosial kontemporer karena temuan-temuan pada studi kualitatif dari pada sekadar angka-angka. Kenyataan lain, bahwa pemahaman kalangan perguruan tinggi atau masyarakat pada umumnya terhadapa penelitian kualitatif, masih belum optimal karena pemahaman peneliti tentang penelitian sosial yang diwarnai dengan pendekatan kuantitatif belum tergantikan sebagai pemahaman alternatif. Dengan kata lain, pemahaman metodologis mberbagai alternatif membutuhkan sikap keterbukaan terhadap berbagai alternatif metodologis yang membawa peneliti pada substansi persoalan, bahwa metode hanyalah alat yang dipakai untuk menemukan kebenaran nisbi. Adanya persoalan-persoalan yang belum terjawab dengan penyajian angka-angka dalam studi ekonomi pemasaran yaitu sulitnya mengenali konsisi pasar yang terjadi. Banyak angka-angka penjualan yang tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya, banyak produk yang beredar di pasar tidak dapat diramalkan hanya dengan angka-angka. Sebaliknya, perilaku konsumen sangat sulit diramalkan hanya dengan melihat kecenderungan angka yang ada, sementara pemaknaan budaya lokal , faktor sosiologis, dan pemaknaan budaya global menjadi sangat dominan. Bahkan dalam hukum, sesuatu yang benar menjadi betul-betul benar, karena kebanyakan orang mengatakan benar. Persoalan hukum sebagai studi-studi ilmu sosial telah bergeser dari pemahaman positivistik-normatif ke arah positivistik-sosiologis di mana makna memegang peran yang sangat penting. Dalam studi-studi hukum kontemporer, makna kebenaran tidak saja dikonstruksi berdasarkan hukum positif, namun juga diwarnai oleh hegemoni para elite penguasa yang berdiri di samping kapitalis. Walaupun bukan satu-satunya elite dan kapitalis yang memiliki kapasitas menjadi penentu kebenaran menjadi realitas yang tak bisa dikesampingkan sementara kebenaran hukum-hukum positif juga menjadi pegangan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, banyak orang mulai bertanya-tanya, mungkinkah kebenaran hukum positif lepas dari kenyataan sosiologis, mungkinkah hukum positif tidak ada hubungan dengan rasa keadilan yang ada di masyarakat itu sendiri. Jawabannya selalu ada pada bagaimana sesungguhnya persoalan-persoalan itu dilihat tidak sekadar hukum objektif-positivistik akan tetapi lebih kepada jawaban yang bermakna sosiologis.

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 3076 views
  • Download Icon 4348 downloads
Metrics Icon 3076 views  //  4348 downloads