Kajian Biblika Mengenai Nabi-Nabi Palsu Berdasarkan Matius 7:15-23 Serta Implikasinya dalam Kehidupan Hamba Tuhan
2018
Santo Barnabas Ta'ek

Metrics

  • Eye Icon 668 views
  • Download Icon 641 downloads
Metrics Icon 668 views  //  641 downloads
Kajian Biblika Mengenai Nabi\u002DNabi Palsu Berdasarkan Matius 7:15\u002D23 Serta Implikasinya dalam Kehidupan Hamba Tuhan Image
Abstract

Seperti yang orang percaya Imani, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia. Ia melakukan tugas-Nya dengan baik dan sempurna. Melalui kehidupan-Nya, akhlak-Nya, kerohanian-Nya, sikap-Nya, bahkan kasih dan pengajaran-Nya telah Ia lakukan dengan sempurna. Secara khusus dalam perikop ini, Yesus memberikan pengajaran yang begitu berharga namun sekaligus juga begitu keras. Kasih yang sesungguhnya Ia tunjukkan melalui pengajaran-Nya di atas bukit (Matius 5-7). Tidak hanya janji dan pengajaran yang Ia berikan, lebih dari itu Yesus memberikan sebuah teguran keras bagi murid-murid-Nya dan juga orang percaya hari ini untuk hidup di dalam kekudusan. Dalam menganalisis Matius 7:15-23, penulis menggunakan metode penafsiran Hermeneutik yang pada umumnya digunakan. Secara umum penulis tidak menggunakan metode-metode khusus dalam menganalisis teks ini, oleh karena teks ini berbentuk umum. Penulis juga menggunakan metode penelitian literatur, yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan juga dari internet. Dalam karya tulis ini, penulis mencoba menganalisis apa yang menjadi penyebab semakin maraknya “nabi-nabi palsu” di tengah-tengah orang percaya. Penulis juga mencoba mencari makna dari perikop Matius 7:15-23. Lebih dari itu, penulis mencoba untuk memaparkan kesalahan-kesalahan yang seringkali pemimpin gereja lakukan, yang berakibat pada penolakan Allah atas mereka. Menjadi kesimpulan dalam karya tulis ini adalah, Yesus adalah pribadi yang mengasihi manusia, namun Ia adalah pribadi yang adil. Apapun yang menjadi tujuan hidup umat manusia secara khusus orang percaya yang melenceng dari keinginan-Nya, maka penghukuman tetap akan Ia berikan. Allah tidak pernah menginginkan ucapan manis, teriakan, hormat orang percaya tanpa disertai tindakan yang nyata dalam kehidupannya. Tindakan nyata melalui sikap hidup serta kekudusan menjadi hal yang mutlak bagi-Nya.

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 668 views
  • Download Icon 641 downloads
Metrics Icon 668 views  //  641 downloads