Tinjauan Teologis Terhadap Konsep Rasul Paulus Tentang “Kelemahan” Berdasarkan Surat 2 Korintus 12:1-10 Dan Implikasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini
Декабрь 31, 2018
Jacoba Paulina Nanlohy

Metrics

  • Eye Icon 1260 views
  • Download Icon 1476 downloads
Metrics Icon 1260 views  //  1476 downloads
Tinjauan Teologis Terhadap Konsep Rasul Paulus Tentang “Kelemahan” Berdasarkan Surat 2 Korintus 12:1\u002D10 Dan Implikasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini Image
Abstract

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan tentang pemahaman teologis terhadap konsep Rasul Paulus tentang kelemahan berdasarkan 2 Korintus 12:1-10 serta untuk menjelaskan implikasi praktis tentang kelemahan sesuai konsep Rasul Paulus berdasarkan 2 Korinstus 12:1-10 dalam kehidupan orang percaya masa kini. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, kelemahan dapat menghindarkan manusia dari meninggikan diri supaya manusia tidak melupakan Allah dalam keberhasilan. Karena keberhasilan banyak kali membuat manusia menjadi sombong dan dengan cepat melupakan Tuhan serta cenderung membanggakan dirinya. Dengan adanya kelemahan seseorang akan menyadari bahwa kesuksesan yang dicapai itu karena pemeliharaan Allah. Kelemahan juga akan menanamkan kaki orang percaya untuk tetap melekat pada bumi dan hidup dalam kerendahan hati. Kedua, kelemahan menyatakan kecukupan kasih karunia Allah, karena dalam kelemahan seseorang akan terus berharap dan bergantung kepada Allah, dan dalam kepasrahan kepada Allah ia akan merasakan bahwa kasih karunia Allah yang besar dan cukup untuk mengatasi segala kelemahannya. Kecukupan kasih karunia Allah terbukti dan menjadi nyata disaat seseorang berada dalam kelemahan dan tidak melihat jalan keluar yang pasti. Ketiga, kelemahan diberikan Allah untuk tujuan tertentu karena dengan adanya kelemahan setiap orang akan mengerti bahwa Allah bisa mencapai tujuannya di atas kelemahan dan kerendahan hati manusia, bukan di atas kekuatan dan keyakinan pada kekuatan dirinya sendiri, dan bahwa Ia dapat memakai orang yang biasa-biasa saja dan penuh kekurangan bahkan lebih tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan atau kelemahannya, supaya menjadi nyata bahwa dalam kelemahanlah kuasa Allah menjadi sempurna. Keempat, kelemahan sebagai realitas hidup yang menjadikan kuat. Oleh sebab itu setiap kelemahan harus dihadapi dengan tetap bersandar kepada Allah karena Dia akan memberikan kekuatan kepada orang percaya dan gereja-Nya untuk bertahan dan menghadapi kelemahan tanpa harus menyalahkan keadaan.

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 1260 views
  • Download Icon 1476 downloads
Metrics Icon 1260 views  //  1476 downloads